Spread the love

source : suara.com

Sudah menjadi rahasia umum jika ACLC KPK punya festival yang digagas dan dikelola oleh Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK setiap tahunnya dalam bentuk ACFFEST. ACFFEST atau Anti Corruption Film Festival merupakan festival film pendek yang mengusung nilai-nilai antikorupsi dengan cara yang menggelitik namun juga menghibur. Setiap tahunnya, para filmmakers muda berbakat berlomba-lomba untuk menampilkan karya mereka dalam bentuk film pendek.

Tahun lalu, ada satu film pendek yang berhasil merebut kategori Best Movie dalam ACFFEST 2022. Durasi film-nya singkat saja, hanya 15 menit. Namun, sutradaranya berhasil mengemas kisah dalam durasi pendek tersebut menjadi tidak membosankan namun padat makna. Judulnya adalah Titip Sendal.

Sesuai dengan judulnya, Titip Sendal mengambil konflik sentral yang bermula pada kebiasaan menitip sendal dalam antrian. Kisah dibuka ketika tokoh dalam film, Bu Lilik, yang membicarakan soal adanya vaksin massal di kampung mereka. Salah satu tetangga Bu Lilik mengatakan bahwa sebaiknya mereka tidak perlu ikut vaksin karena menurut ‘informasi’ kerabat yang tinggal di Inggris, vaksin itu belum aman. Sedikit banyak, Bu Lilik dan dua temannya menaruh rasa tidak suka pada ibu ini karena beliau memiliki sandal yang sama dengan Bu Lilik. Yang Bu Lilik dan rekannya tidak ketahui, ibu satu ini kemudian berubah pikiran dan memutuskan untuk datang vaksin saat mendengar adanya sembako yang akan dibagikan setelah vaksin.

Dalam film ini, digambarkan pula bahwa menantu Bu Lilik, Nanda, merupakan petugas vaksin di puskesmas. Bu Lilik dan kedua temannya pun ‘menitipkan sandal’ pada Nanda untuk mengamankan antrian di vaksin massal esok hari. Ternyata, di kampung tersebut, budaya titip sandal ini sudah sangat mengakar. Bisa terlihat ketika subuh, sudah banyak sekali warga yang berbondong-bondong menyusun sandalnya dalam antrian. Konflik kemudian mulai terjadi saat Bu Lilik merasa sandal yang dipakai oleh ibu di atas merupakan sandal miliknya. Pertengkaran terjadi yang kemudian berujung pada masalah berikutnya hingga memanas dan mencapai klimaks yang cukup menggelitik.

Yang menarik dari film ini adalah bagaimana penulis naskah menghadirkan masalah yang sangat dekat dengan kehidupan bermasyarakat yakni budaya titip sandal untuk mengamankan antrian. Pesan moral dalam film ini juga sangat kuat, yakni mengarah ke unsur nepotisme di mana Bu Lilik menggunakan pengaruh menantunya sebagai orang dalam untuk menitip sandal. 

Terdapat berbagai sindiran melalui adegan-adegan dalam film yang paling tidak akan membuat penontonnya tertawa namun sembari introspeksi dalam hati. Ada juga insiden yang mengarah ke korupsi (silakan tonton sendiri filmnya untuk mencaritahu adegan ini). Tidak hanya itu, tersirat juga nilai antikorupsi serta jargon KPK yakni membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang sudah biasa. Sungguh, tak heran jika film pendek ini bisa menjadi pemenang Best Movie Category di ACFFEST 2022. Tak hanya menghibur, tetapi juga edukatif. Cocok sekali ditonton kapan pun, mengingat durasinya hanya 15 menit saja.

Titip Sendal ditulis dan disutradarai oleh Riqhi Alvi Sani, diproduseri oleh Indra Prawiranegara, serta disupervisi naskahnya oleh Irfan Ramli dan Wregas Bhanuteja. Sedikit informasi, film ini mengambil setting ketika pandemi Covid-19 lalu dengan latar belakang perkampungan di Sungai Kapuas Pontianak. Untuk kamu yang penasaran dengan film ini, bisa langsung menontonnya di https://acffest.com/katalog-film/titip-sendal/, ya! Jika tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai perilaku korupsi dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana menerapkan prinsip antikorupsi dalam keseharian, kamu juga bisa mengeceknya di website Edukasi ACLC KPK dan c di https://www.instagram.com/aclc.kpk/. Selamat menonton dan semoga bermanfaat!