Spread the love

Tantrum merupakan luapan emosi anak yang biasanya diekspresikan melalui tangisan, teriakan dalam waktu yang lama hingga memukul, menggigit, melempar atau melakukan kekerasan fisik lainnya. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan orangtua, apalagi jika sedang mengajaknya berjalan-jalan ke tempat wisata edukasi anak di Jakarta dan tantrumnya kambuh karena tidak diberikan apa yang diinginkannya.

mengeluarkan tantrum pada anak

mengeluarkan tantrum pada anak

Tantrum biasanya terjadi pada usia 18-36 bulan karena pada umur ini kebutuhan dan keinginan si kecil semakin banyak dan beragam. Pada usia ini, tantrum merupakan hal yang lumayan normal karena si kecil belum dapat mengekspresikan dan mengontrol emosi yang dialaminya dengan cara yang baik. Nah, untuk mengatasi si kecil yang sedang memasuki tahap mudah untuk mengeluarkan tantrum, Anda sebagai orangtua dapat melakukan berbagai tips-tips ini.

  • Anda diharuskan untuk selalu tenang dan tidak emosi saat di kecil sedang mengeluarkan tantrumnya. Jangan sampai emosi negatif yang dialami olehnya tertular ke Anda sehingga semua orang memiliki emosi yang tidak baik kepada satu sama lain. Maka dari itu, usahakanlah untuk selalu tenang dan menemaninya.
  • Berikanlah ruang untuknya meluapkan kemarahannya dengan tetap memberikan batas tertentu. tidak apa-apa baginya untuk menangis dan marah asalkan tidak merusak barang ataupun melukai diri sendiri atau orang-orang di sekitarnya.
  • Jika si kecil mulai menjadi agresif terhadap barang-barang di sekitarnya, maka yang dapat Anda lakukan adalah memberikannya alternatif. Misalnya, si kecil kerap memukul orang sekitar atau dirinya ke tembok maka Anda dapat memberikannya atau membolehkannya untuk memukul boneka ataupun bantal sebagai cara alternatifnya.
  • Perkenalkanlah kepadanya berbagai macam emosi agar dirinya dapat mengenal emosi macam apa yang sedang dirasakannya. Dengan mengetahui macam-macam emosi, maka si kecil juga akan belajar untuk mengontrolnya. Buatlah si kecil mengenal emosinya dengan menarasikan apa yang ekspresikannya, seperti bertanya padanya apakah dirinya senang ketika baru saja mendapatkan mainan baru dan juga bertanya padanya ketika dirinya sedang menangis karena mainannya rusak.
  • Bila si kecil meminta sesuatu yang tidak diperbolehkan, maka jangan pernah mengalah oleh tantrumnya. Hal ini justru akan membuatnya menggunakan tantrumnya untuk mendapatkan yang diinginkannya.

Demikianlah berbagai tips yang dapat diterapkan jika anak memiliki dan mengeluarkan tantrumnya. Semoga bermanfaat!