Spread the love

Ketika mendengar kata “hama”, banyak yang langsung teringat dengan pertanian. Wajar saja, karena cukup sering hasil panen terserang oleh ganguan hama. Banyak juga yang kemudian memilih menggunakan pest control Indonesia untuk mengatasi permasalahan hama. Dengan memanfaatkan jasa pengusir atau pembasmi hama tersebut, maka semua hama yang menyerang pertanian bisa dibasmi secara tuntas.

source : Google

Untuk pembasmiannya sendiri, teknik fumigasi merupakan salah satu yang paling banyak digunakan. Bahkan, membasmi hama juga sering dipilih untuk mengatasi masalah hama di area gudang penempatan bahan makanan. Mengapa? Karena fumigasi memungkinkan pembasmian hama secara menyeluruh, baik hama maupun telurnya.

Fumigasi untuk Produk Pangan

Untuk yang belum tahu, fumigasi adalah teknik pengasapan menggunakan bahan kimia tertentu yang disebut dengan fumigan untuk mengusir hama. Namun, karena teknik ini menggunakan bahan kimia, banyak yang kemudian merasa ragu, amankah jika digunakan pada produk pangan seperti industri pertanian?

Tenang saja, teknik fumigasi sepenuhnya aman jika diterapkan untuk produk pangan, termasuk industri pertanian. Pada industri pertanian, hama yang paling banyak mengganggu adalah kutu. Fumigasi untuk pembasmian kutu dilakukan dengan melakukan pengasapan pada lubang aktif.

Prosesnya yaitu dengan melakukan beberapa tahap, di antaranya:

  • Menutup rapat ruangan yang akan di fumigasi supaya tidak terjadi kebocoran gas.
  • Menyiapkan bahan kimia yang akan digunakan untuk fumigasi. Bahan kimia yang digunakan akan membuat pernapasan hama terganggu hingga akhirnya mati.
  • Persiapkan semua alat pendukung yang akan digunakan untuk memasukkan gas ke dalam lubang aktif. Pastikan semua orang yang terlibat menggunakan baju pelindung yang lengkap agar tidak terkena dampak negatif dari bahan kimia tersebut.
  • Tutup area fumigasi setelah memasukan obat atau bahan kimia dan tunggu minimal 72 jam baru bisa digunakan Kembali area tersebut.

Meskipun aman untuk dilakukan pada produk pangan, fumigasi harus dilakukan oleh orang yang profesional dan bersertifikat. Sebab, teknik fumigasi yang dilakukan dengan salah bisa membahayakan operator yang melakukan, mahkluk hidup yang berada di sekitarnya dan juga memengaruhi kualitas pangan.