Spread the love

Kesehatan. Apa sih yang pertama kali terlintas di benak kalian ketika mendengar kata yang satu ini? Apakah kalian sudah menjaga kesehatan dengan baik? Kesehatan adalah salah satu hal yang tidak boleh kita sepelekan keberadaannya. Ketika kondisi kesehatan kurang baik, tentu saja hal ini akan mempengaruhi performa kita dalam sehari. Hal ini juga berarti kita akan rentan untuk terserang penyakit. Bahkan tidak jarang juga ada yang hingga rawat inap karena suatu penyakit. Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan tubuh?

Kabar baiknya, untuk menjaga kesehatan bukanlah suatu hal yang sulit untuk dilakukan. Salah satu contohnya adalah kita bisa melakukan vaksinasi. Vaksinasi bisa dilakukan sejak dini, lebih tepatnya mulai dari kanak-kanak. Terdapat banyak jenis vaksinasi yang bisa didapatkan dan vaksinasi PCV adalah salah satunya. Lalu apa sebenarnya perbedaan vaksinasi PCV dengan jenis vaksinasi laiinnya?

Apa Itu Vaksinasi PCV?

Ketika akan melakukan vaksinasi, tentu saja kita harus memperhatikan benar jenis vaksinasi apa yang akan kita dapat. Antara satu jenis vaksinasi dengan vaksinasi lainnya pun berbeda. Nah pada kesempatan kali ini, kita akan membahas  tentang vaksinasi PCV. Vaksinasi PCV juga dikenal sebagai imunisasi Pneumococcal Vaccine. Meskipun termasuk vaksinasi baru, bukan berarti vaksinasi PCV tidak sepenting vaksinasi lainnya. Bahkan vaksinasi PCV ini sebaiknya diberikan secara berkala agar tidak terserang bakteri pneumokokus. Bagaimana sih awal mulanya vaksinasi PCV ini?

Vaksinasi PCV

Sumber Gambar: Generasi Maju

Asal Mula Vaksinasi PCV

Vaksinasi PCV sendiri dibuat untuk melindungi kita dari infeksi bakteri pnemokokus. Memang seberapa berbahaya sih infeksi ini? Eits jangan salah, bakteri Screptococcus pneumoniae ini dapat menyebabkan meningitis, pnemonia, ataupun septikemia. Parahnya lagi, infeksi yang tidak segera terangani ini bisa berujung pada kerusakan permanen otak dan tentu saja kematian. Bakteri Screptococcus pneumoniae ini tinggal pada dinding hidung serta pada bagian belakang tenggorokan. Lalu bagaimana cara kita mengetahui terserang bakteri Screptococcus pneumoniae ini?

Bagaimana Cara Mengenali Terserang Bakteri Screptococcus Pneumoniae?

Tentu saja kita bisa mengenalinya  dari berbagai gejala alias beberapa perubahan pada tubuh. Misalnya saja kita akan mengalami infeksi telinga saluran tengah, infeksi pernafasan, infeksi rongga sinus, ataupun meningitis. Bisa juga timbul beberapa gejala meningitis seperti nyeri kepala, demam tinggi mendadak, kekakuan leher, mual muntah, ataupun kekakuan kesadaran. Berbeda halnya dengan anak-anak, anak biasanya akan kehilangan nafsu makan, lemas, dan bisa juga kejang. Bahkan Screptococcus pneumoniae ini sangat mudah penularannya, yaitu melalui kontak fisik, bersin, ataupun batuk.

Tujuan Pemberian Vaksinasi PCV

Nah untuk mencegah berbagai hal buruk tersebut terjadi, maka vaksinasi PCV adalah jawaban yang tepat untuk kita. Pemberian vaksinasi PCV ini bertujuan merangsang pembentukan imunitas alias tubuh kita akan lebih kebal terhadap bakteri Screptococcus pneumoniae.  Selain itu, pemberian vaksinasi PCV ini juga untuk mencegah kita mengalami Invasive Peumococcal Diseases (IPD). Penyakit ini meliputi beberapa jenis seperti meningitis, infeksi bakteri dalam darah, ataupun peradangan paru-paru. Vaksinasi PCV ini terdiri dari dua jenis, yaitu Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) serta Pneumococcal Polysaccharide Vaccine (PPV). Lalu kapan kita bisa memberikan vaksinasi PCV?

Jadwal Pemberian Vaksinasi PCV

Seperti vaksinasi lainnya, vaksinasi PCV ini sudah bisa diberikan sejak kanak-kanak. Lebih tepatnya, vaksinasi PCV ini bisa dimulai sejak anak berusia 2 bulan. Selanjutnya akan dilakukan pemberian vaksinasi PCV secara berkala. Vaksinasi PCV akan dilakukan sejumlah 4 kali, yaitu ketika anak menginjak usia 4 bulan,  6 bulan, dan 12-15 bulan ataupun 2 tahun. Sebaiknya kita tetap menyempatkan memberikan vaksinasi PCV untuk anak pada rentang usia ini. apabila pemberian vaksinasi PCV terlambat, ada baiknya jika kita berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu untuk hal ini.

Apakah hanya anak-anak saja yang memerlukan vaksinasi PCV? Tentu saja tidak! Ketika kita sudah tua atau lansia yang sudah berusia lebih dari 65 tahun pun juga memerlukan vaksinasi PPV. Pemberian vaksinasi PPV ini bertujuan untuk melindungi kita seumur hidup. Berbeda halnya dengan mereka yang mengalami gangguan kesehatan kronis karena mereka perlu mendapat vaksinasi PPV sebanyak lima tahun sekali. Mereka yang berusia 19 hingga 64 tahun pun dianjurkan untuk melakukan vaksinasi PPV kembali yang berfungsi sebagai booster. Jangan lupa untuk tidak melakukan vaksinasi PCV ini ketika hamil ataupun menyusui.

Efek Samping Yang Bisa Timbul Ketika Mendapatkan Vaksinasi PCV

Mengalami efek samping tertentu setelah mendapatkan vaksinasi bukanlah suatu hal yang baru lagi. Namun kita tidak perlu khawatir karena efek samping yang timbul tidak akan berujung pada kematian. Misalnya saja kulit yang akan menjadi kemerahan, sedikit bengkak pada bagian yang disuntik, rasa kantuk, bahkan bisa juga mengalami demam ringan ataupun demam tinggi. Meskipun kemungkinannya kecil, bisa juga terjadi reaksi alergi seperti sesak nafas, pucat, ruam pada kulit, nadi cepat, ataupun penurunan kesadaran. Beberapa efek samping ini bisa hilang dalam hitungan jam ataupun hari. Apabila kita merasa tidak nyaman dengan efek samping yang timbul, maka kita bisa berkonsultasi dengan dokter untuk solusi selanjutnya.

Dapatkan Vaksinasi PCV di Pusat Layanan Terdekat

Nah bagaimana? Pastinya sekarang sudah  lebih paham kan mengenai apa yang dimaksud vaksinasi PCV dan seberapa pentingnya vaksinasi ini? Oleh sebab itu lah sebaiknya Anda segera ke pusat layanan ataupun Puskesmas terdekat untuk mendapatkan vaksinasi PCV ini. Jangan lupa untuk dapatkan vaksinasi PCV-mu sekarang ya!