Klinik dokter gigi, merupakan salah satu tempat yang paling ditakuti oleh anak-anak. Apalagi dengan banyaknya acara TV untuk anak-anak yang terkadang justru menggambarkan keseraman dari dokter gigi. Padahal, tayangan-tayangan tersebut berpengaruh sangat besar pada psikologis anak. Akibatnya, banyak orangtua yang mengalami kesulitan untuk mengajak anak ke dokter gigi. Padahal periksa gigi sangatlah wajib, khususnya bagi anak yang hobi mengonsumsi makanan manis saat sedang bermain di taman bermain anak di Jakarta maupun saat sedang di rumah.
Lalu, bagaimana ya caranya supaya anak tidak takut ke dokter gigi? Berikut ini adalah beberapa caranya:
- Memberikan pengertian sejak dini
Berikan pengertian pada anak pentingnya merawat gigi sejak dini. Misalnya dengan memberi gambaran apa yang bisa terjadi pada anak di masa mendatang jika ia tidak melakukannya.Misalnya giginya menjadi rusak sehingga sulit untuk makan dan sebagainya. Namun, ada baiknya jika Anda memberikan pengertian secara perlahan agar anak tidak menjadi ketakutan. Misalnya Anda bisa mencari anime atau kartun di internet yang menggambarkan tentang hal tersebut. Biasanya cara tersebut efektif untuk membuat rasa takut anak menghilang.
- Jangan berbohong
Ada beberapa orangtua yang menggunakan kebohongan untuk mengajak anak ke dokter gigi. Misalnya dengan bilang akan pergi makan diluar, berbelanja, dan sebagainya. Ada baiknya jika Anda mengatakan hal yang sejujurnya bahwa memang akan pergi ke dokter gigi. Memang jika anak masih takut, akan lebih sulit mengajak anak pergi. Namun efeknya lebih baik daripada anak menjadi trauma dengan kebohongan Anda.
- Role playing
Cobalah ajak anak bermain bersama dan pura-pura menjadi dokter gigi. Belilah peralatan untuk praktek dokter gigi bohongan yang bisa Anda temukan di toko mainan anak-anak. Atau, Anda juga bisa mengajak anak ke Kidzania agar bisa benar-benar merasakan profesi ini. Dengan mempelajari lebih dalam mengenai profesi ini, maka anak tidak akan takut lagi ke dokter gigi. Apalagi, di Kidzania anak tidak hanya berperan sebagai dokter gigi saja, tetapi juga diajarkan bagaimana cara merawat gigi yang baik dan benar.
Ternyata tidak sulit kan menghilangkan ketakutan anak akan dokter gigi? Semoga berhasil, ya! (Vita)