Spread the love

Sudah kewajiban orangtua untuk mendidik anaknya, tetapi pasti proses mendidik anak tentu tak selalu berjalan mulus. Terkadang Si Kecil melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan dan Anda pun harus mendisiplinkannya. Namun, proses mendisiplinkan anak yang masih balita kerapkali menjadi tantangan sendiri. Tak mudah untuk mendisplinkan anak tanpa harus memarahinya. Apalagi jika Anda sedang menemani Si Kecil di taman bermain anak di Jakarta, tapi ia sulit diatur. Akan tetapi, perlu diketahui, memarahi anak bukanlah solusi yang tepat untuk membuatnya patuh dan disiplin, apalagi jika Anda sampai melibatkan kekerasan fisik.

tips mendisiplinkan balita

tips mendisiplinkan balita

Lalu, bagaimana cara tepat mendisiplinkan anak yang masih balita?

  • Pahami pola berpikir anak

Tak jarang penyebab Anda marah dan jengkel kepada anak adalah karena Anda lupa untuk memahami pola berpikirnya. Padahal, Anda perlu menyadari bahwa pola berpikir anak tentu sangat berbeda dengan apa yang Anda pikirkan. Misalnya saja Anda dibuat pusing karena Si Kecil mencoret-coret dinding rumah atau perabotan. Cobalah untuk tidak memarahinya karena Si Kecil belum mengerti tentang bagaimana merawat kerapihan dan kebersihan rumah, tentunya. Bagi anak seusianya, mencoret-coret dinding dan barang sekitarnya merupakan bentuk ekspolarasi dan hal yang menyenangkan.

  • Usahakan bersikap tenang

Jika Si Kecil melakukan hal yang tidak baik, Anda bisa menasihatinya tetapi harus dengan tenang. Bicaralah pada Si Kecil dengan tegas tetapi tetap tenang. Jangan sampai Si Kecil merasakan aura negatif karena Anda marah. Sebab ketika Anda marah pesan positif yang ingin disampaikan justru tidak dapat terserap dengan baik oleh Si Kecil. Bahkan buruknya lagi anak dapat meerasa terancam dan membangkang.

  • Lakukan berkali-kali

Maksudnya ketika Si Kecil melakukan kesalahan, Anda harus tetap menasihatinya secara konsisten. Jika Anda tidak konsisten, maka Si Kecil justru bisa merasa bingung dan jadi tidak tahu mana hal yang baik dan buruk. Jika demikian, maka Si Kecil akan sulit untuk disiplin. Misalnya saja setiap kali Si Kecil mencoret-coret dinding, Anda harus selalu menasihatinya. Ajari bahwa yang tepat adalah menggambar atau menulis di atas kertas. Mungkin anak tidak akan langsung mengerti, tetapi jika Anda menasihatinya secara konsisten, maka Si Kecil akan mengerti.

  • Berikan ‘hukuman’ dengan tepat

Jangan ragu untuk memberikan ‘hukuman’ ketika anak melakukan kesalahan yang cukup berat. Namun, hukuman yang Anda berikan haruslah tepat. Metode ini biasa disebut “time out”. Bawa Si Kecil ke ruangan privat, lalu Anda bisa memberikan pemahaman bahwa Si Kecil perlu memperbaiki sikapnya. Biarkan Si Kecil diam beberapa menit dan memikirkan apa kesalahannya selama sekitar 3 menit. Jika sudah, maka izinkan Si Kecil untuk meninggalkan area time out dan pastikan ia tidak akan mengulangi kesalahannya kembali.

Semoga bermanfaat! (Rima)