Spread the love

Kanker telah menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti karena dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. Dalam kondisi tertentu, misalnya saat pasien penderita kanker yang telah memasuki stadium akhir, spesialis kanker  dipaksa menyerah karena tidak mampu menyembuhkan kanker yang diderita. Pamor kanker sebagai penyakit yang menakutkan ini pun banyak dijadikan sebagai inspirasi dalam pop culture, seperti dalam novel maupun film. Penggunaan kanker sebagai plot device dalam dunia fiksi biasanya dilakukan ketika para penulis ingin membuat salah satu karakternya lebih simpatetik atau sebagai alasan untuk “membunuh” karakter-karakternya.

Tetapi, apakah penggambaran kanker di media selalu sesederhana itu? Ternyata tidak, karena masih ada beberapa film dan acara televisi yang menggambarkan topik kanker dan perjuangan si penderita untuk dapat terus bertahan hidup demi berbagai alasan. Acara-acara dan film tersebut antara lain:

Tema kanker dalam novel dan film

Tema kanker dalam novel dan film

  • Plot acara televisi Breaking Bad dimulai ketika Walter White, seorang guru kimia didiagnosis dengan kanker paru-paru. Untuk menyelamatkan kelubarganya dari kemiskinan, Walter pun memberanikan dirinya untuk masuk ke dalam dunia narkoba demi masa depan yang lebih baik untuk keluarganya.
  • Film 50/50 tulisan Will Reiser dan dibintangi oleh Joseph Gordon-Levitt dan Seth Rogen bercerita tentang seorang jurnalis yang menderita kanker dan perjuangannya mengatasi penyakit yang ia derita. Film ini sebagian diinspirasi oleh pengalaman pribadi Reiser dalam mengatasi kanker, dan judul 50/50 berasal dari kemungkinan karakter Gordon-Levitt untuk bertahan hidup dari kanker yang diderita, yaitu 50%.
  • The Bucket List yang dibintangi Morgan Freeman dan Jack Nicholson menceritakan dua penderita kanker paru-paru yang menjadi sahabat di rumah sakit dan kemudian berkeliling dunia untuk melengkapi bucket list yakni daftar hal-hal yang ingin mereka lakukan sebelum meninggal.
  • The Fault in Our Stars, adaptasi dari buku John Green yang berjudul sama mengisahkan cerita cinta Hazel, seorang penderita kanker paru-paru dan Augustus, yang menderita kanker tulang.

Penggambaran kanker dalam novel atau film mungkin kadang tidak sensitif dan terlalu menyederhanakan kanker. Tetapi, ada banyak film lain memilih untuk menyorot kemauan penderita kanker untuk dapat terus hidup dan berjuang melawan penyakit yang mereka derita, seperti film yang disebutkan di atas. (Dana)