Spread the love

Komik! Siapa yang tidak kenal dengan buku bacaan satu ini. Nah, bila dulu kita biasanya membaca komik dalam bentuk buku, sekarang komik sudah bisa dengan mudah ditemukan secara online. Karena itulah koneksi internet cepat dari provider internet di Indonesia pun sangat dibutuhkan untuk bisa menikmati komik dengan lancar, baik dari laptop atau dari smartphone. Ngomong-ngomong komik online, kebanyakan komik yang ada biasanya berupa scan dari buku komik Jepang yang kemudian di-upload dan diedit ke dalam bahasa Inggris atau Indonesia. Tapi sekarang ini mulai populer komik yang memang tidak dibuat untuk dicetak namun di-upload ke internet, Webtoon.

Nama webtoon merupakan gabungan dari kata web dan cartoon. Komik online ini lebih dulu dikenal di negara K-Pop, Korea Selatan, dimulai oleh Daum yang membuka portal khusus untuk komik online pada tahun 2003. Kepopuleran Webtoon Daum kemudian membuat beberapa portal ikut-ikutan membuka portal sejenis, seperti Naver di tahun 2004, Nate, Olleh, dan Pikitoon. Saat ini, webtoon tidak hanya bisa dinikmati pembaca Korea Selatan saja namun juga seluruh dunia, karena sudah banyak yang menerjemahkannya ke bahasa Inggris, dan beberapa bahasa lainnya termasuk bahasa Indonesia.

Webtoons NAVER (ki) dan DAUM (ka)

Webtoons NAVER (kiri) dan DAUM (kanan)

Perkembangan webtoon sendiri terbagi menjadi 4 generasi, generasi nol (generation zero), generasi satu, generasi dua, dan generasi tiga. Pada generasi nol atau awal-awal, komik webtoon masih berupa scan buku komik seperti yang sering kita temukan pada komik Jepang online saat ini. Untuk berganti halaman, pembaca masih harus mengklik tombol panah atau tombol “next”. Generasi pertama webtoon mulai dihiasi dengan efek flash seperti zoom-in dan zoom-out untuk memberikan kesan berbeda di setiap adegan. Bentuk webtoon mulai berbeda memasuki generasi kedua, yang semula berbentuk horizontal, berubah menjadi vertikal dengan efek fading yang mulai diterapkan untuk membedakan setiap adegan. Karena hanya terdiri dari satu halaman panjang saja, membaca pun jadi lebih mudah dan menyenangkan tanpa harus meng-klik untuk berganti halaman seperti pada generasi sebelumnya. Generasi ketiga, webtoon dibuat lebih menarik dengan efek suara dan gerakan. Selain itu, webtoon generasi tiga ini juga lebih mudah untuk diakses melalui media lain selain desktop, seperti mobile dan tablet. Jadi, kita bisa membaca webtoon di mana saja, meski saat itu tengah berkemah di Bandung sekalipun misalnya.

Saat ini tercatat sudah lebih dari 500 webton yang ada di Daum Webtoon dan sekitar 400 webtoon di Naver Webtoon, dengan beragam genre mulai dari drama, romansa, hingga horror. Kepopuleran webtoon pun makin terasa dengan banyaknya komik yang diadaptasi ke dalam bentuk film dan drama Korea. Sebut saja Misaeng  dan Orang Marmalade yang adaptasi dramanya disambut dengan baik oleh masyarakat Korea Selatan dan penggemar webtoon di negara lainnya. Nah, kalau kamu mulai tertarik membaca webtoon, mungkin bisa mulai dengan Orange Marmalade dan Untouchable untuk yang suka genre romansa. Sedangkan bagi yang suka genre action bisa mulai intip webtoon The Gamer dan Noblesse. Selamat menikmati Webtoons! (raw)