Spread the love

Ketika sudah memasuki masa sekolah, psikologi anak kita akan mengalami perkembangan pesat. Hal ini disebabkan karena anak  akan mulai berinteraksi dengan teman sebayanya, dengan gurunya, dan dengan lingkungan akademis di sekitarnya. Anak  pun sudah dituntut untuk bertanggung jawab dengan tugas-tugas sekolahnya dan juga dengan ujian tertulis yang akan dihadapinya. Tentunya, meski sebagian waktu anak sudah tercurah di sekolah, kita harus tetap memantau perkembangannya. Dimulai dari melihat gerak-geriknya secara fisik hingga perkembangan mentalnya secara psikis. Tidak jarang kita merasa kesal ketika melihat anak belajar di rumah. Hilangnya konsentrasi anak adalah hal yang sering dihadapi oleh para orangtua ketika memantau perkembangan anak saat belajar. Namun, jangan terburu-buru untuk menghakimi bahwa anak kita adalah anak yang lambat dalam belajar. Bisa saja fokus anak kita terganggu. Nah, berikut ini adalah tips sederhana yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan konsentrasi anak.

bantu-tingkatkan-konsentrasi-anak-belajar

bantu-tingkatkan-konsentrasi-anak-belajar

  • Biarkan anak beristirahat sejenak. Kita tidak tahu aktivitas apa saja yang dilakukan oleh anak kita di sekolah. Dengan segudang hal menarik yang baru saja anak kita temui di sekolah, tentunya hal itu akan menguras energinya. Dengan demikian, ketika sudah sampai di rumah, ia tidak punya energi lagi untuk melakukan hal lainnya. Biarkan anak kita untuk beristirahat sepulang sekolah dan barulah mengulang pelajaran di malam hari. Biasanya, energinya sudah terisi kembali dan konsentrasinya akan kembali pulih.
  • Atur waktu belajarnya. Salah satu poin yang membuat anak kita merasa sulit konsentrasi adalah porsi belajar yang terus menerus dan membuat anak lelah. Jangan paksa anak untuk belajar dalam waktu lama secara kontinu. Biasakan waktu belajar setiap hari selama satu hingga satu setengah jam. Dan jangan lupa, buat skala prioritas per harinya. Biarkan anak menyelesaikan tugas sekolahnya terlebih dahulu dan barulah belajar untuk esok hari.
  • Batasi penggunaan gadget dan tv. Tidak jauh berbeda dengan orang dewasa, anak juga bisa mengalami distraksi terhadap kehadiran gadget dan televisi. Batasi penggunaan benda-benda elektronik tersebut sehingga anak tidak kecanduan. Jika anak sudah mulai kecanduan, maka konsentrasi belajarnya akan sangat turun sekali sebab fokusnya mudah teralih. Jadi, buat perjanjian dengan sang anak, misalnya: boleh main games selama 15 menit setelah belajar atau menetapkan jam-jam yang diperbolehkan untuk menonton televisi. (Tr)