Spread the love

Mempelajari bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Mandarin, atau bahasa Jepang, memang sudah menjadi sesuatu yang wajib di jaman sekarang ini. Baik untuk melamar pekerjaan, atau sebagai bekal untuk bepergian ke luar negeri, kemampuan bahasa asing ini memang penting. Namun, tahukah Anda, belajar bahasa asing, baik itu belajar bahasa Inggris dasar maupun bahasa lainnya ternyata memiliki keuntungan lainnya terkait dengan kecerdasan dan kinerja otak. Apa saja itu?

Keuntungan belajar bahasa bagi otak

Keuntungan belajar bahasa asing bagi otak

Meningkatkan ukuran otak

Mempelajari bahasa asing meningkatkan ukuran otak pada bagian pusat bahasa serta hippocampus, yakni bagian otak yang berfungsi untuk membentuk dan menyimpan ingatan jangka panjang. Hal ini sudah terbukti melalui studi yang dilakukan pada prajurit-prajurit muda Swedia yang diajarkan bahasa baru. Dari scan MRI yang dilakukan pada para prajurit tersebut, terlihat adanya peningkatan ukuran hippocampus pada otak. Tidak heran, anak kecil yang memperlajari dua bahasa biasanya memiliki kemampuan mengingat yang lebih dibandingkan dengan anak lain yang hanya berbicara dalam satu bahasa saja.

Membantu mengurangi potensi penyakit terkait memori

Dementia dan Alzheimer merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh mereka yang mulai memasuki usia lanjut. Namun, dengan mempelajari bahasa asing ternyata terbukti dapat memperlambat proses kedua penyakit yang berhubungan dengan ingatan tersebut. Selain dari efek meningkatnya ukuran hippocampus di otak, namun juga terkait dengan kemampuan untuk fokus pada detail pada saat mempelajari bahasa asing ini. Keuntungan ini bisa didapat meski pun kita belum lancar dalam berbahasa asing ini. Cukup dengan memiliki kemampuan dasar saja pun keuntungan tersebut sudah bisa didapat.

Meningkatkan kemampuan multitasking

Multitasking alias melakukan beberapa pekerjaan sekaligus memang bukan hal yang bisa dilakukan oleh semua orang. Nah, dengan mempelajari bahasa asing, ternyata bisa membuat kita mampu untuk melakukan multitasking ini. Hal ini berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Brian Gold, yang menerangkan bahwa mempelajari bahasa asing akan meningkatkan fleksibilitas otak, sehingga memudahkannya untuk berpindah fokus dalam mengerjakan beragam hal. Hal ini terkait dengan stimulasi kognitif yang terjadi pada saat kita berpindah dari satu bahasa ke bahasa lain saat mempelajarinya. Ketika otak terbiasa untuk “loncat” dari satu bahasa satu ke bahasa lain, maka berpindah fokus pada satu hal ke hal lainnya pun menjadi lebih mudah.

Jadi, tunggu apa lagi? Gunakan kamus dengan benar dan mulai mempelajari bahasa asing, demi kesehatan otak kita, yuk! (raw)