Spread the love

Pada dasarnya, setiap anak pasti akan melewati tahap belajar jalan. Namun, tahapan ini bisa saja dimulai di usia yang berbeda pada setiap anak. Ada beberapa anak yang memulai tahapan ini dengan mulai merangkak terlebih dahulu, namun tidak semua anak seperti ini. Karena itulah, Bunda tidak perlu khawatir jika anak-anak seusianya sudah mulai merangkak namun anak Bunda tidak, karena mungkin anak Bunda memang melewatkan tahapan ini dalam perkembangannya.

Ketika seorang anak sudah memasuki masa belajar jalan ini, anak akan lebih menyukai berdiri dibandingkan dengan duduk. Bahkan, saat berada di pangkuan orangtuanya pun mungkin anak akan berkali-kali berusaha untuk berdiri. Nah, saat berada dalam tahapan ini, ada beberapa hal yang harus Bunda hindari demi kelancaran perkembangan dan keselamatan anak:

Anak belajar jalan

Anak belajar jalan

  • Memaksakan anak berjalan ketika otot kakinya belum siap. Hal ini akan sangat berbahaya karena dapat mencederai otot kakinya. Selain itu, anak akan lebih sering terjatuh dan hal ini akan membuatnya merasa trauma dan takut untuk mulai belajar jalan.
  • Memakaikan kaos kaki pada anak, akan membuatnya beresiko tergelincir saat melangkah. Hal ini karena kain kaos kaki yang membuat langkahnya terasa licin. Nah, untuk mengatasi masalah ini sebaiknya bersihkan terlebih dahulu lantai dari berbagai kotoran atau benda berbahaya sebelum anak mulai belajar berjalan.
  • Jika ingin mengajak anak berlatih berjalan di luar rumah, maka sebaiknya gunaka sepatu yang bersol datar dan berbahan lembut. Jangan memakaikan sepatu dengan lekukan atau tidak datar pada anak, karena ini akan mempengaruhi pertumbuhan tulang anak.
  • Jangan gunakan sepatu yang terlalu ketat ataupun terlalu longgar. Sepatu yang terlalu ketat akan membuat peredaran darah terhambat dan kaki anak terasa sakit. Sementara, sepatu yang terlalu longgar akan beresiko mudah lepas dan juga tidak nyaman saat anak melangkah. Kedua hal ini sama-sama mengganggu proses belajar anak.
  • Orangtua yang merasa terlalu takut anaknya terluka terkadang tidak membiarkan anak untuk belajar berjalan sendiri. Meskipun anak sebenarnya sudah mampu untuk berdiri dan berjalan dengan kekuatannya sendiri, namun orangtua tetap memegangi dan menahan tubuh anak agar anak tidak terjatuh. Padahal, terjatuh saat proses belajar ini adalah hal yang wajar. Selama orangtua terus mengawasi proses belajar jalan anak dan memastikan bahwa meskipun anak jatuh tetap dalam kondisi aman (tidak dekat dengan benda berbahaya atau sejenisnya), maka hal ini tidak akan membahayakan anak.

Melihat anak mampu berdiri dan berjalan dengan kekuatannya sendiri adalah hal yang membahagiakan bagi orangtua. Karena itulah, orangtua harus sangat hati-hati saat proses pembelajarannya ini, jangan sampai cara yang salah justru membuat anak menghentikan proses belajar ini. (Yv)