Spread the love

Salah satu sumber frustrasi berkepanjangan bagi orangtua dalam mengurus anak adalah ketika anak susah makan. Apapun yang dihidangkan kepada si kecil, selalu saja ia langsung marah, menangis, atau bahkan diam saja, dan menolak untuk menyentuhnya. Ketika ibu sudah susah payah membuat makanan yang sehat untuk pertumbuhan si buah hati, tentu ada sedikit perasaan bahwa ibu tidak dihargai. Sudah banyak tips untuk mengatasi anak susah makan yang dicoba, namun tetap saja anak menolak beberapa jenis makanan tertentu yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh tubuhnya.

Secara sederhana, persepsi indera perasa anak mungkin berbeda dengan indera perasa orang dewasa. Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak masih belum bisa terlalu mentoleransi rasa-rasa pahit dan asam. Menurut eksperimen dan penelitian, toleransi untuk rasa pahit dan asam adalah sesuatu yang bisa dipelajari. Rasa pahit atau asam dapat dikombinasikan dengan rasa manis agar anak dapat membiasakan diri dengan pahit atau asam, untuk memperluas menu si kecil.

Mengapa anak susah makan

Mengapa anak susah makan

Salah satu faktor anak tidak menyukai makanan pahit adalah karena kepahitan biasanya diasosiasikan dengan racun, dan tubuh anak-anak biasanya lebih rentn dengan racun. Banyak makanan yang berasal dari tumbuhan memang mengandung toksin natural, dan itu penyebab mengapa hewan herbivora tidak memakan beberapa jenis sayuran atau buah-buahan, karena memiliki rasa yang pahit. Walaupun begitu, banyak juga makanan pedas atau pahit yang menyehatkan.

Faktor lain yang menyebabkan anak-anak lebih mencari makanan manis adalah karena mereka membutuhkan makanan yang memberikan lebih banyak energi. Di alam, primata mencari makanan dengan ukuran kecil tapi memberikan energi yang banyak. Untuk primata, ini berarti buah-buahan dan serangga. Untuk manusia, makanan manis ini biasanya berbentuk permen dan makanan bergula.

Beberapa anak juga sudah memiliki sensitivitas lebih terhadap rasa pahit yang sudah genetis, membuat mereka lebih beresiko menjadi anak yang susah makan. Selain itu, ada juga anak yang memiliki masalah food neophobia, sehingga akan  menolak berbagai makanan jenis baru. Bagi orang tua yang frustrasi karena anak sulit makan, ini bukan sepenuhnya salah si anak. Kemungkinan besar ini adalah faktor alam yang masih bisa diubah jika orang tua mau berusaha untuk mengubah selera makan anak. Menu yang bervariasi adalah kunci untuk kesehatan dan pertumbuhan anak, maka penting untuk anak dapat setidaknya bisa memakan makanan yang pahit atau asam tanpa melepehkannya lagi. (Dana)