Spread the love

Ketika seorang wanita sedang hamil, maka biasanya calon ibu hamil tersebut akan berusaha untuk memenuhi gizi ibu hamil yang dibutuhkan tubuh selama masa kehamilan. Karena itulah, mereka cenderung akan meningkatkan konsumsi berbagai makanan bergizi, agar kebutuhan gizi dapat terpenuhi. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari bahwa terkadang mereka justru mengkonsumsi salah satu nutrisi secara berlebihan, sementara kurang mengkonsumsi nutrisi lain yang juga dibutuhkan oleh tubuh ibu hamil. Hal ini, tidak lepas dari kurangnya pengetahuan ibu mengenai kandungan gizi atau nutrisi dari makanan yang dikonsumsinya. Kondisi ini, tentunya tidak akan baik bagi kesehatan ibu hamil maupun janin yang ada dalam kandungan.

pre-eklampsia-ibu-hamil

pre-eklampsia-ibu-hamil

Salah satu masalah yang dapat terjadi pada ibu hamil yang mengalami kondisi tersebut, yaitu pre-eklampsia. Pre-eklampsia ini sangatlah berbahaya jika tidak segera ditangani, karena menjadi salah satu penyebab kematian terbesar pada kehamilan. Pre-eklampsia ini adalah kondisi dimana ibu, dengan kehamilan lebih dari 20 minggu, mengalami tekanan darah tinggi (diatas 130/90) dan kelebihan kadar protein dalam urine (proteinuria). Padahal, pada kehamilan normal, tekanan darah ibu hamil seharusnya berada pada angka normal (120/80), atau justru mengalami penurunan (darah rendah). Kondisi tekanan darah tinggi pada ibu hamil ini harus segera mendapatkan penanganan, karena dapat membuat ibu hamil mengalami kejang (eklampsia).

Terdapat beberapa gejala yang dirasakan oleh seorang ibu hamil yang mengalami pre-eklampsia, yaitu:

  • Pusing
  • Kaki bengkak
  • Mata berkunang-kunang
  • Nyeri diperut
  • Terjadi kenaikan berat badan secara drastis

Pada ibu hamil yang mengalami pre-eklampsia dengan tekanan darah hingga mencapai 170/200 atau lebih, maka dokter akan langsung mengambil tindakan dengan mengeluarkan janin untuk mengembalikan tekanan darah kembali normal. Jika tindakan ini tidak segera dilakukan, akan membahayakan nyawa ibu maupun janin dalam kandungan. Karena itulah, ibu hamil yang mengalami pre-eklampsia sering melahirkan bayinya secara prematur.

Meskipun kelebihan salah satu nutrisi dan kekurangan nutrisi lainnya merupakan penyebab terjadinya pre-eklampsia, namun masih belum diketahui secara pasti penyebab lain yang memungkinkan ibu hamil mengalami pre-eklampsia. Karena itulah, ada baiknya jika ibu hamil memeriksakan kondisi kehamilannya secara teratur pada dokter kandungan. Sehingga, ketika terdeteksi adanya kemungkinan pre-eklampsia ibu hamil akan dapat tertangani dengan cepat dan tepat. (Yv)